A. Penelitian Deskriptif (Descriptive
Research)
Penenlitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Dalam penenlitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan
saling hubungan dan menguji hipotesis. Berikut ini beberapa jenis penelitian
deskriptif antara lain:
1. Penenlitian Survai (Penelitian Pemairan)
Penelitian survai merupakan penelitian dengan mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakannya melalui angket atau interview
supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Fraenkel dan
Wallen, 1990). Tujuan dari penelitian survai adalah sebagai berikut :
a.
Mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra
gejala yang ada.
b.
Mengidentifikasi masalah-malasah atau untuk mendapatkan
justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan.
c.
Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh
orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memeceahkan masalah.
Ciri-ciri
penelitian survai :
a.
Data survai dapat dikumpulkan dari seluruh populasi,
dapat pula hanya sebagian.
b.
Untuk suatu hal data yang sifatnya nyata.
c.
Hasil survai dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang
sifatnya terbatas, karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu, dan saat
data itu dikumpulkan.biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya
insidental.
d.
Pada dasarnya survai adalah metode cross-sectional.
e.
Cenderung mengandalkan data kuantitatif.
f.
Mengandalkan teknik pengumpulan data yang berupa
kuosioner dan wawancara berstruktur.
Contoh
penelitian survai :
a.
Survai suatu daerah miskin yang mendapatkan IDT
mengenai implementasi pendidikan dasar 9 tahun.
b.
Survai mengenai pandangan guru-guru di perkotaan
tentang dampak “internet” terhadap tingkah laku.
2. Penelitian Kasus
Penelitian kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi
individu, kelompok, lembaga dan masyarakat (Depdikbud, 1982/1983:11).
Dalam penelitian kasus akan dilakukan penggalian data secara
mendalam dan menganalisis secara intensif interaksi daktor-faktor yang terlibat
didalamnya.
Ciri-ciri
penelitian kasus :
a.
Menggambarkan subyek penelitian di dalam keseluruhan
tingkah laku itu sendiri dan hal-hal yang melingkunginya.
b.
Dilakukan dengan mencermati kasus secara mendalam dan
berhati-hati.
c.
Dilakukan karena cenderung didorong untuk keperluan
pemecahan masalah.
d.
Menekankan pendekatan longitudinal atau pendekatn
genetika, yang menunjukan perkembangan selama kurun waktu tertentu.
Contoh penelitian kasus :
a.
Seorang psikolog yang meneliti seorang anak bermasalah
di suatu sekolah.
b.
Studi tentang perkembangan kognitif anak di daerah
terpencil.
3. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian yang memusatkan
pada variabel-variabel dan perkembangannya selama beberaoa kurun waktu.
Penelitian ini menyelediki pola-pola dan perurutan perkembangan dan
pertumbuhan, dan bagaimana variabel berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi
sifat-sifat pertumbuhan dan perkembangan itu.
4. Penelitian Tindak Lanjut
Penelitian tindak lanjut adalah penelitian yang diarahkan
untuk menindaklanjuti hasil penelitian sebelumnya atau merupakan lanjutan dari
penelitian perkembangan dengan metode alur panjang tadi.
5. Penelitian Analisis Dokumen
Penelitian analisis dokumen adalah penelitian yang dilakukan
secara sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data.
6. Studi Waktu dan Geran
Penelitian ini menekankan kepada dua variabel yaitu variabel
waktu dan gerak.
7. Studi Kecenderungan
Studi kecenderungan merupakan penelitian yang mengacu ke arah
peramalan terhadap kecenderungan hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan
datang.
B. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian yang akan
melihat hubungan antara variabel-variabel atau beberapa variabel dengan
variabel lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel
prediktor. Sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriteria.
Istilah lain variabel prediktor tersebut adalah variabel
independen (bebas) dan variabel kriteria biasanya disebut variabel dependen
(terikat).
Ciri-ciri penelitian korelasional :
- Menghubungkan dua variabel atau lebih.
- Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.
- Dalam melihat hubungan tidak dilakukan menipulasi sebagaimana dalam penelitian eksperimental.
- Datanya bersifat kuantitatif.
Contoh penelitian korelasional :
- Studi untuk memprediksi keberhasilan belajar mahasiswa berdasarkan sektor motivasi belajrnya.
C. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang
diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui
data yang dikumpulkan.
Ciri pokok dari penelitian ini adalah penelitian kausal
komparatif adalah bahwa penelitian komparatif merupakan penelitian expost
facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat
dari variabelnya, tidak dapat melakukan treatment.
D. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian sistematis,
logis dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam penelitian
eksperimen peneliti memanipulasikan sesuatu stimuli, tritmen atau
kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan
oleh adanya pelakuan atau manipulasi tersebut.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk (1) menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian, (2) untuk memprediksi kejadian atau
peristiwa di dalam latar eksperimental, (3) untuk menarik generalisasi
hubungan-hubungan antar variabel.
E. Penelitian Tindakan (Action Research)
1. Pengertian dan asas-asas penelitian tindakan kelas
a). Pengertian Penelitian Tindakan
Beberapa ahli telah memberikan batasan tentang penelitian tindakan. Menurut
Robert Rapoport (1970) penelitian tindakan adalah “…aims to contribute both to the practical concern of people in an
immediate proble-matic situation and to the goal of sosial rame work…”.
Sedangkan Kemmis (1983_ menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan upaya
menguji cobakan ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki atau merubah sesuatu
agar nenperoleh dampak nyata dari situasi. Selajutnya Kemmis &Taggart (1988
: 5-6) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah bentuk penelitian dalam
reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalran dan keadilan praktek pendidikan dan sosial mereka,
serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat
dilakukan praktek-praktek ini.
b). Asas-asas Penelitian Tindakan
·
Asas Kritik Reflektif
·
Asas Kritik Dialektis
·
Asas Sumber Daya Kolaboratif
·
Asas Risiko
·
Asas Struktur Majemuk
·
Asas Teori, Praktik, dan Transformasi.
2. Karakteristik dan Fungsi Penelitian
Tindakan
Karakteristik Penelitian Tindakan
a).
Bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan
mendiagnosis dan memecahkan masalah dalam konteks tertentu.
b).
Menggunakan pendekatan kolaboratif.
c).
Bersifat patisipatori (dilakukan secara tim) yakni
masing-masing anggota tim ikut mengambil bagian dalam pelaksanaannya.
d).
Bersifat self-evaluative, yakni penelitian melakukan
evaluasi sendiri secara kontinu.
e).
Prosedur penelitian tindakan bersifat on-the-spot
yang didesain untuk menangani masalah konkrit yang ada di tempat itu juga.
f).
Temuannya diterapkan segera dan perspektif jangka
panjang.
g).
Memiliki sifat keluesan dan adaptif.
Fungsi Penelitian Tindakan
Cohen
dan Manion (1980) mengemukakan bahwa penelitian tindakan memiliki liam fungsi,
yaitu :
a).
Sebagi alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan
diagnosis dalam situasi tertentu.
b).
Sebagai alat pelatihan dalam jabatan, sehingga
membekali guru yang bersangkutan dengan keterampilan analisisnya dan teknik
mengajar yang baru.
c).
Sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau
yang inovatif pada pengajaran.
d).
Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru
di lapangan dan peneliti akademis, dn memperbaiki kegagalan peneliti
tradisional.
e).
Sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih
baik untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif, impresionistik dalam
memecahkan masalah di dalam kelas.
3. Langkah-Langkah Penelitian tindakan
4. Jenis-Jenis Penelitian Tindakan
v
Penelitian
Tindakan Diagnostik adalah peneliti masuk ke dalam situasi yang telah ada
serta merta mendiagnosis sutuasinya.
v
Penelitian
Tindakan Partisipasi menyatakan bahwa orang yang akan melakukan tindakan
haruslah terlibat dalam proses penelitian dari awal.
v
Penelitian
Tindakan Empiris adalah melakukan sesuatu dan membakukan apa yang dilakukan
dan apa yang terjadi.
v
Penelitian
Tindakan Eksperimental dinyatakan bahwa dalam penelitian ini berbagai
teknik tindakannya terkontrol secara efketif.
Contoh penelitian tindakan :
v
Pengembangan model pendidikan luar sekolah yang
berorientasi kepada keterampilan produktif untuk mengantisipasi masalah
kemiskinan di daerah pedesaan.
v
Pengembangan model pembelajaran sistem ganda di
STM sebagai alternatif untuk memecahkan masalah relevansi lulusannya dengan
dunia usaha/industri.
0 komentar:
Posting Komentar