1. Tujuan Pendirian Kelompok Kerja Guru
(KKG)
Dalam
bahasa Arab, istilah “tujuan” sepadan dengan kata ghayat, andaf, atau maqasid. Sedangkan
dalam bahasa Inggris, istilah “tujuan” dinyatakan dengan goal atau purposeatau objective atau aim.[1] Secara
umum, menurut H.M. Arifin, istilah-istilah tersebut mengandung pengertian yang
sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah,
maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.[2]
Tujuan
memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan pendidikan. Dengan tujuan yang
jelas, maka akan jelas pula ke mana organisasi akan diarahkan. Tujuan juga akan
mempertegas bagaimana perubahan yang diinginkan dari seluruh anggota organisasi
ke arah yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Demikian
jugalah halnya bahwa pembentukan KKG juga mempunyai tujuan tertentu,
diantaranya adalah:
- Meningkatkan
kemampuan guru dalam bidang pengetahuan umum.[3] Artinya
adalah melalui KKG kegiatan-kegiatan yang sifatnya menambah pengetahuan
guru tentang informasi, isu-isu dan kejadian-kejadian sosial,
kemajuan-kemajuan dan penemuan-penemuan baru yang ada hubungannya dengan
pembelajaran dapat bertambah, hal ini dapat terlaksana melalui kegiatan
diskusi, seminar atau training di KKG.
- Meningkatkan
pengetahuan guru dalam menyusun Administrasi Pembelajaran.[4] Selain
tugas mengajar guru juga harus menyusun dan mempersiapkan kelengkapan
administrasi kelasnya, membuat daftar kelas, daftar nilai, menyusun format
penilaian, menyusun berkas nilai dan pekerjaan lainnya. Teknik dan cara
pembuatan administrasi tersebut mungkin tidak dapat dipahami oleh guru di
sekolahnya, seentara melalui KKG hal-hal tersebut dapat terselesaikan
dengan tuntas.
- Meningkatkan
pengetahuan guru dalam melaksanakan manejemen kelas.[5] Sebagai
pemimpin kelas guru harus mampu mengatur seluruh kegiatan belajar agar
berjalan secara kondusif dan bernilai guna. Pengaturan ini memerlukan ilmu
manejemen. Melalui KKG dapat dibicarakan lebih lanjut tentang bagaimana
memanejemen kelas dengan baik.
- Meningkatkan
kepandaian guru dalam merancang, membuat dan menyusun alat-alat atau media
yang dipergunakan dalam pembelajaran.[6]
- Meningkatkan
keyakinan dan harga diri guru.[7].
Dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh melalui KKG
dengan sendirinya kemampuan tersebut akan meningkatkan keyakinan diri guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Meningkatnya keyakinan diri guru atas
dasar meningkatnya pengetahuan dengan sendirinya juga harga dirinya akan
naik.
2.
Manfaat Kelompok Kerja Guru ( KKG)
Secara umum kegiatan KKG dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
- Sebagai tempat pembahasan dan pemecahan masalah bagi para guru yang
mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.[8]
Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas
tentu beragam bentuk dan modelnya. Penganganan terhadap setiap persoalanpun
untuk mencari jalan keluar jelas akan berbeda dengan persoalan lainnya. Dapat
dipahami bahwa semua guru belum tentu berpengalaman seperti layaknya guru-guru
senior yang mungkin saja memiliki lebih banyak teknik dan cara-cara dalam
mengatasi persoalan terlebih-lebih persoalan belajar mengajar. Untuk itulah
guru-guru baru atau guru lain yang memiliki persoalan yang menurutnya sulit
dapat dipecahkan melalui KKG dengan cara berdiskusi dan berbagi pengalaman
dengan guru lainnya.
- Sebagai wadah kegiatan para guru yang tergabung dalam satu gugus yang
ingin meningkatkan profesionalnya secara bersama-sama.[9]
Peningkatan profesional guru memang suatu keharusan, dan sekolah pada
dasarnya mempunyai kewajiban dalam hal itu. Akan tetapi melalui KKG kewajiban
sekolah dalam peningkatan kualitas guru dapat diwujudkan. Jadi sekolah tidak
terlalu repot mengadakan berbagai macam pelatihan, cukup dengan mengutus
gurunya mengikuti program KKG.
- Sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan
khususnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan hasil belajar.[10]
Penigkatan hasil pembelajaran melalui pembaharuan pendidikan dapat
diwujudkan melalui KKG. Caranya adalah menyerap informasi sebanyak-banyaknya
tentang format-format dan strategi pembaharuan pendidikan yang kemudian dapat
diaplikasikan atau dipraktekkan di sekolah masing-masing.
- Sebagai pusat kegiatan praktek pembuatan alat peraga,
penggunaan perpustakaan serta perolehan berbagai keterampilan
mengajar maupun pengembangan administrasi kelas.[11]
Perbedaan materi ajar mengakibatkan adanya perbedaan alat peraga yang
digunakan. Guru harus jeli menggunakan setiap alat peraga yang akan digunakan
dalam PBM, sebab kalau tidak alat peraga bukanlah menambah efektivitaspembelajaran
akan tetapi berpeluang menjadi sumber gangguan dalam pembelajaran. Disisi lain
guru mungkin saja masih banyak yang tidak menggunakan alat peraga sebagai alat
bantu belajar padalah hal itu sangat penting. Untuk itulah melalui KKG beberapa
keterampilan dalam membuat alat peraga atau keterampilan lainnya dapat
dipelajari. Mengenai hal ini Nadriansyah mengatakan: Melalui kelompok kerja
yang dimaksud banyak kreativitas yang dapat dikembangkan, seperti merancang
pengajaran, merancang alat peraga, merumuskan mekanisme KBM dan membuat rumusan
tata cara menindak lanjuti hasil karya guru dan siswa.[12]
- Memberikan kesempatan kepada guru yang kreatif dan inovatif untuk
berbagi pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keterampilan profesional
kepada sesama teman sejawat dan mendiskusikan untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik dalam usaha meningkatkan mutu pengetahuan, wawasan,
kemampuan dan keterampilan.
3.
Kewenangan Kelompok Kerja Guru (KKG)
Dalam pelaksanaannya kelompok kerja guru mempunyai
kewenangandalam penyusunan dan pelaksanaan berbagai kegiatan. Kewenangan
kelompok kerja guru tersebut adalah:
- Menyusun program pembelajaran
Setiap guru harus mempunyai program pembelajaran sebelum
guru mulai mengajar di kelas, seorang guru harus mampu menyusun program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan sesuai dengan kondisi murid
dankeadaan lingkungan setempat agar murid lebih mudah dalam memahami materi
pembelajaran yang diterimanya.[13]
Penyusunan program pembelajaran disusun secara
bersama-sama oleh para guru, berdasarkan kelas dan berdasarkan mata pelajaran
yang dipegang oleh guru dalam satu gugus dengan tujuan penyeragaman materi
pembelajaran sehingga para guru bisa bekerja sama pada kegiatan kelompok
kerja guru (KKG) dalam mengatasi berbagai persoalan yang ditemui dalam
pemilihan materi dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
- Mengembangkan materi dan metode pembelajaran
Dalam kegiatan kelompok kerja guru (KKG), guru diberikan
wewenang atau kesempatan dalam mengembangkan materi dan metode pembelajaran
sesuai dengan kondisi murid. Dalam pemilihan materi dan metode pembelajaran,
guru tidak harus terikat pada kurikulum yang disediakan, tapi guru boleh
mengembangkan materi pelajaran dan membaginya kepada teman sejawat di SD lain
melalui kegiatan kelompok kerja guru.[14]
- Menciptakan terobosan baru dalam pembelajaran
Guru yang profesional harus mampu menciptakan dan
mempunyai prakarsa untuk menemukan terobosan baru dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi menarik bagi murid. Dalam kegiatan kelompok kerja guru
inilah guru bersama-sama memikirkan terobosan baru tersebut.[15]
- Membimbing siswa dalam peningkatan prestasi
Dalam kegiatan kelompok kerja guru (KKG) dibahas juga
masalah peningkatan prestasi siswa, misalnya, bagaimana seorang guru
membimbing siswa yang lemah daya serapnya untuk meningkatkan prestasi belajar.
- Memecahkan masalah yang dihadapi di sekolah masing-masing.
Jika seorang guru tidak berhasil memecahkan masalah yang
ditemui disekolahnya, guru boleh membawa masalah tersebut pada kegiatan
kelompok kerja guru untuk dicari solusinya secara bersama dengan guru lainnya
yang mengikuti kegiatan tersebut.[16]
[8]Munir. A. Aziz, Program
Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta: Majalah Mutu,
PEQIP, 1994), h. 20
0 komentar:
Posting Komentar